Jenama OE perhatikan regenerasi pengrajin batik

Jenama OE perhatikan regenerasi pengrajin batik

Jenama OE merupakan salah satu perusahaan yang sangat memperhatikan regenerasi pengrajin batik di Indonesia. Perusahaan ini telah lama berkomitmen untuk mendukung perkembangan seni batik tradisional di tanah air.

Dalam upaya untuk melestarikan dan mengembangkan keterampilan pengrajin batik, Jenama OE telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada generasi muda yang berminat untuk menjadi pengrajin batik. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap regenerasi pengrajin batik di Indonesia.

Selain itu, Jenama OE juga memberikan kesempatan bagi para pengrajin batik muda untuk berkolaborasi dalam menciptakan desain batik yang modern dan inovatif. Dengan demikian, perusahaan ini tidak hanya membantu dalam memperkuat tradisi batik, tetapi juga membuka peluang bagi para pengrajin batik untuk eksplorasi kreativitas mereka.

Tidak hanya itu, Jenama OE juga aktif dalam menggelar berbagai acara dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang seni batik dan menginspirasi generasi muda untuk terlibat dalam industri batik. Dengan demikian, perusahaan ini turut berperan dalam memperkenalkan dan memasyarakatkan kembali keindahan batik Indonesia.

Dengan perhatian dan komitmen yang tinggi terhadap regenerasi pengrajin batik di Indonesia, Jenama OE telah menjadi salah satu perusahaan yang patut diapresiasi dalam upaya melestarikan warisan budaya bangsa. Semoga keberadaan Jenama OE dapat terus memberikan dukungan dan inspirasi bagi para pengrajin batik di Indonesia.

Tips memilih warna batik yang sesuai “undertone” kulit

Tips memilih warna batik yang sesuai “undertone” kulit

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga. Selain memiliki motif yang indah dan beragam, batik juga memiliki beragam warna yang bisa dipilih sesuai dengan selera dan kepribadian seseorang. Namun, ada satu hal penting yang perlu diperhatikan ketika memilih warna batik, yaitu undertone kulit.

Undertone kulit merupakan warna dasar kulit seseorang yang tidak akan berubah meskipun kulit terpapar sinar matahari atau berubah warna karena faktor lain. Ada tiga undertone kulit yang umum, yaitu warm, cool, dan neutral. Untuk memilih warna batik yang sesuai dengan undertone kulit, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Tentukan undertone kulit Anda
Sebelum memilih warna batik, pastikan Anda sudah mengetahui undertone kulit Anda. Untuk mengetahui undertone kulit, Anda bisa melihat warna nadi di pergelangan tangan. Jika warna nadi Anda terlihat lebih ke arah hijau, maka Anda memiliki undertone kulit cool. Namun, jika warna nadi terlihat lebih ke arah biru, maka Anda memiliki undertone kulit warm. Jika warna nadi tidak terlihat jelas, maka Anda memiliki undertone kulit neutral.

2. Pilih warna yang sesuai dengan undertone kulit
Untuk undertone kulit warm, Anda bisa memilih warna batik dengan nuansa kuning, oranye, merah, dan cokelat. Warna-warna ini akan membuat kulit Anda terlihat lebih cerah dan bersinar. Sedangkan untuk undertone kulit cool, pilihlah warna batik dengan nuansa biru, ungu, hijau, dan abu-abu. Warna-warna ini akan membuat kulit Anda terlihat lebih segar dan bercahaya. Untuk undertone kulit neutral, Anda bisa memilih warna batik dengan nuansa netral seperti putih, hitam, dan abu-abu.

3. Percaya pada insting Anda
Meskipun ada aturan dalam memilih warna batik berdasarkan undertone kulit, namun Anda juga bisa percaya pada insting Anda. Jika Anda merasa nyaman dan percaya diri saat mengenakan warna tertentu, maka itu adalah pilihan yang tepat. Karena yang terpenting adalah bagaimana Anda bisa tampil percaya diri dan cantik saat mengenakan batik.

Dengan memperhatikan undertone kulit saat memilih warna batik, Anda akan terlihat lebih bersinar dan menarik. Jadi, jangan ragu untuk mencoba warna-warna batik yang sesuai dengan undertone kulit Anda dan tampil dengan percaya diri. Selamat memilih warna batik yang sesuai dengan kepribadian dan undertone kulit Anda!

Bijak bermedia sosial agar tidak terjebak “FOMO”

Bijak bermedia sosial agar tidak terjebak “FOMO”

Dalam era digital seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari kita. Dari bangun tidur hingga sebelum tidur, kita seringkali menghabiskan waktu untuk memperbarui status, mengunggah foto, atau sekadar berselancar di berbagai platform media sosial. Namun, terlalu sering terpaku pada media sosial juga dapat membawa dampak negatif, salah satunya adalah terjebak dalam fenomena FOMO (Fear Of Missing Out).

FOMO merupakan kecemasan yang dirasakan seseorang saat merasa takut ketinggalan informasi atau kegiatan yang sedang berlangsung di media sosial. Hal ini bisa membuat seseorang merasa tertekan, cemas, atau bahkan depresi karena merasa harus selalu “on” dan terhubung dengan segala hal yang terjadi di dunia maya. Untuk itu, penting bagi kita untuk bijak bermedia sosial agar tidak terjebak dalam FOMO.

Pertama-tama, kita perlu menyadari bahwa tidak semua informasi di media sosial adalah realita. Banyak orang yang cenderung memamerkan kehidupan yang terlihat sempurna di media sosial, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Jadi, jangan terlalu terpengaruh oleh apa yang kita lihat di media sosial dan jangan membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain.

Kedua, batasi waktu yang dihabiskan untuk berselancar di media sosial. Tentukan waktu khusus untuk menggunakan media sosial dan hindari membuka platform tersebut ketika sedang melakukan pekerjaan penting atau saat menjelang tidur. Dengan demikian, kita dapat menghindari kecanduan media sosial dan lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam kehidupan nyata.

Ketiga, jaga privasi dan keamanan akun media sosial kita. Pastikan untuk tidak membagikan informasi pribadi yang sensitif di platform media sosial dan selalu waspada terhadap kemungkinan adanya penipuan atau tindakan kriminal yang dapat terjadi melalui media sosial.

Terakhir, gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. Gunakan platform media sosial untuk berbagi informasi yang berguna, memperluas jaringan pertemanan, atau bahkan mencari inspirasi dan motivasi. Dengan demikian, kita dapat mengurangi ketakutan akan ketinggalan informasi dan lebih menikmati pengalaman bermedia sosial dengan bijak.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat menghindari terjebak dalam FOMO dan menjadikan media sosial sebagai sarana yang menyenangkan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah bahwa kebahagiaan sejati tidaklah tergantung pada jumlah “like” atau “followers” yang kita miliki, melainkan pada kebahagiaan dan kepuasan yang kita rasakan dalam kehidupan nyata. Jadi, bijaklah dalam menggunakan media sosial dan jadikanlah pengalaman bermedia sosial kita menjadi lebih positif dan bermakna.